Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Tetap Hemat & Aman
Mengatur keuangan rumah tangga dengan bijak adalah salah satu kunci menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis dan sejahtera. Dengan perencanaan keuangan yang strategis, setiap kebutuhan pokok dapat terpenuhi, risiko keuangan tak terduga bisa diminimalkan, dan masa depan keluarga jadi lebih terjamin.
Berikut 10 cara mengatur keuangan rumah tangga yang bisa diterapkan bersama pasangan untuk mewujudkan kondisi finansial yang sehat dan stabil.
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Stabil dan Hemat
1. Alokasikan Pendapatan Secara Proporsional
Langkah pertama dalam mengelola keuangan rumah tangga adalah mengatur alokasi pendapatan dengan bijak. Diskusikan bersama pasangan untuk menetapkan persentase gaji yang akan digunakan untuk kebutuhan pokok, tabungan, investasi, dan hiburan.
Pastikan untuk menghitung seluruh sumber pemasukan, baik dari pekerjaan utama maupun penghasilan tambahan (side hustle). Gunakan metode seperti 50/30/20:
- 50% untuk kebutuhan pokok
- 30% untuk keinginan dan gaya hidup
- 20% untuk tabungan dan investasi
2. Catat Pengeluaran Secara Rutin
Mencatat pengeluaran secara rutin membantu memantau arus keluar uang dan mencegah pengeluaran berlebihan. Kamu bisa menggunakan buku catatan keuangan, spreadsheet, atau aplikasi pencatat keuangan.
Catat setiap transaksi, termasuk:
- Biaya pendidikan anak
- Listrik dan air
- Belanja bulanan
- BBM dan transportasi
Kebiasaan ini akan membantumu membuat keputusan keuangan yang lebih bijak.
3. Buat Skala Prioritas untuk Pemenuhan Kebutuhan
Ketika membuat catatan pengeluaran, pastikan untuk mengurutkannya berdasarkan skala prioritas. Pisahkan pengeluaran berdasarkan jenis kebutuhan, seperti:
- Primer: makanan, tempat tinggal, listrik, air
- Sekunder: pulsa, transportasi, langganan internet
- Tersier: hiburan, belanja barang mewah
Penuhi terlebih dahulu kebutuhan primer sebelum mengalokasikan dana untuk keinginan lainnya.
4. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan
Keseimbangan keuangan rumah tangga dimulai dari kemampuan membedakan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan bersifat wajib dan tidak bisa ditunda, sedangkan keinginan bisa menunggu.
Contoh:
- Kebutuhan: bayar SPP anak
- Keinginan: beli gadget terbaru
Kendalikan keinginan agar tidak mengganggu anggaran kebutuhan utama.
5. Kurangi Belanja yang Tidak Perlu
Evaluasi kembali kebiasaan belanja harian. Hindari membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan. Cobalah untuk membedakan antara “butuh” dan “ingin” sebelum memasukkan barang ke dalam keranjang belanja.
Mengurangi pengeluaran tidak penting akan membuka ruang bagi dana tabungan atau investasi.
6. Sisihkan Pendapatan untuk Ditabung
Tabungan merupakan benteng pertahanan finansial saat terjadi hal yang tidak terduga. Sisihkan minimal 10% dari pendapatan bulanan untuk tabungan.
Tips:
- Gunakan rekening tabungan terpisah dari rekening belanja
- Hindari mengambil tabungan untuk kebutuhan konsumtif
Dengan disiplin menabung, kamu bisa lebih siap menghadapi kondisi darurat.
7. Persiapkan Dana Darurat
Selain menabung, kamu juga perlu mempersiapkan dana darurat, idealnya sebesar 3–6 bulan pengeluaran rumah tangga. Dana ini dapat digunakan saat menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak.
Simpan dana darurat di tempat yang mudah diakses tetapi tidak mudah tergoda untuk digunakan.
8. Kelola Utang dengan Bijak
Jika terpaksa berutang, pastikan utang digunakan untuk hal produktif seperti KPR atau pendidikan anak, bukan untuk konsumsi. Kelola utang dengan disiplin dan lunasi tepat waktu agar tidak menumpuk bunga.
Jangan lupa:
- Hitung rasio utang maksimal 30% dari penghasilan
- Bayar sebelum jatuh tempo untuk menjaga skor BI Checking
9. Lakukan Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Setiap bulan, lakukan rekap pengeluaran dan pemasukan. Evaluasi apakah ada pemborosan atau kebocoran dana.
Jika pengeluaran lebih besar dari pemasukan, cari tahu penyebabnya dan sesuaikan alokasi anggaran. Konsistensi dalam evaluasi membantu meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan rumah tangga.
10. Mulai Berinvestasi untuk Masa Depan
Selain menabung, alokasikan sebagian dana untuk investasi. Salah satu pilihan yang aman dan minim risiko adalah investasi emas.
Investasi emas cocok untuk pemula karena:
- Nilainya relatif stabil
- Tahan terhadap inflasi dan krisis ekonomi
- Likuiditas tinggi (mudah dicairkan)
Jika kamu ingin mulai berinvestasi emas dengan aman dan praktis, Tabungan Emas Pegadaian bisa menjadi solusi yang tepat. Tabungan emas memungkinkan kamu membeli emas mulai dari Rp10.000 saja dan menyimpannya dengan aman di Pegadaian.
Keunggulan Tabungan Emas Pegadaian:
- Minimal pembelian hanya Rp10 ribu
- Biaya administrasi tahunan hanya Rp30 ribu
- Bisa diakses via aplikasi Pegadaian Digital
- Emas bisa digadaikan kapan saja tanpa perlu datang ke kantor
Butuh dana cepat? Kamu bisa langsung mencairkan tabungan emas ke rekening pribadi melalui aplikasi Pegadaian Digital Service. Yuk, mulai kelola keuangan rumah tangga dengan lebih bijak dan aman! Gunakan tabungan emas sebagai solusi jangka panjang untuk kestabilan finansial keluarga.